http://www.beritadaerah.com/berita/bali/55688
(Berita Daerah-Bali) Investor Malaysia, MKH Berhad menyatakan, berminat
membuka usaha di Provinsi Nusa Tenggara Barat terutama di sektor
pariwisata, peternakan, pertambangan dan industri pengolahan makanan.
Direktur MKH Berhard Malaysia, Datuk Alex Chen ketika diterima
Sekretaris Daerah (Sekdada) NTB HM Nur di Mataram, mengatakan,
investasi tersebut diarahkan bidang industri pengolahan daging sapi dan
priwisata, namun tidak menutup kemungkinan investasi di bidang lainnya.
Ia mengatakan, pihaknya tertarik dengan kekayaan dan keindahan alam di
NTB, baik potensi perternakan, pertanian, pertambangan maupun
pariwisata.
Kehadiran investor Malaysia tersebut berkaitan dengan program percepat
pembangunan di Kawasan Timur Indonesia (KTI) guna pemerataan pembangunan
di seluruh Indonesia untuk mencapaian target peningkatan perekonomian
nasional sebesar 7,7 persen tahun 2014.
Sekda NTB HM Nur menyambut baik kedatangan investor Malaysia dan
pihaknya akan meberikan berbagai kemudahan terutama terkait dengan
proses perizinan.
Di sektor peternakan, investor Malaysia itu berencana menanamkan
modalnya di bidang usaha industri daging sapi. MKH Berhad juga akan
membangun industri pengolahan makanan yang bahan bakunya dari jagung,
rumput laut dan biji-bijian.
Sementara di bidang pertambangan, MKH Berhard melirik tambang logam
marmer, tembaga, mangaan dan pasir besi. Potensi pertambangan terbesar
berada di Pulau Sumbawa mencapai 50 persen, sementara di Pulau Lombok
hanya 10 persen.
Di bidang pariwisata, NTB termasuk salah satu provinsi yang ditetapkan
sebagai daerah tujuan wisata utama. Di NTB terdapat 15 kawasan wisata,
sembilan di antaranya di Pulau Lombok dan enam di Pulau Sumbawa, namun
yang telah bekembang adalah kawasan wisata Senggigi di Kabupaten Lombok
Barat, Pantai Aan di Lombok Tengah.
Dari 15 kawasan wisata tersebut, NTB menawarkan tujuh kawasan pariwisata
yakni Gunung Rinjani, Senggigi, kawasan wisata Tiga Gili (pulau kecil)
di Kabupaten Lombok Barat, kawasan wisata di Sumbawa Barat, Lakey di
Kabupaten Dompu, potensi wisata di Bima serta Pulau Moyo di Kabupaten
Sumbawa.
Sementara di bidang perternakan, NTB dinilai sebagai gudang ternak,
terlebih setelah adanya program unggulan "Bumi Sejuta Sapi" (BSS).
Dengan adanya program BSS tersebut populasi ternak terus menigkat yang
jumlahnya mencapai 600.000 ekor.
Asisten Deputi IV Bidang Menko Perekonomian Urusan Perbaikan Iklim
Usaha, Imam Widijanto yang mendampingi investor Malaysia mengatakan,
Malaysia menjadi investor pertama yang akan menanamkan investasinya di
KTI.
"Telah ada investor Malaysia, MKH Berhad, yang berminat berinvestasi di
NTB di bidang usaha tertentu yang menguntungkan untuk dikelola dalam
kegiatan industri," katanya.
Imam mengungkapkan, minat MKH Berhad Malaysia berinvestasi di wilayah
timur Indonesia diperoleh setelah pemerintah menggelar promosi investasi
di Malaysia pada 19-22 November 2011.
Pemerintah berharap, kehadiran investor Malaysia itu dapat mendorong
percepatan pembangunan di daerah NTB terutama untuk mendukung program
pemerintah dalam mempercepat pembangunan di kawasan timur Indonesia.
Untuk menunjukkan keseriusan, Direktur MKH Berhad Malaysia Datok Alex
Chen didampingi empat stafnya bertemu dengan Sekretaris Daerah NTB
Muhammad Nur dan empat kepala dinas di Kantor Gubernur NTB. Pertemuan
itu difasilitasi oleh Deputi Menko Perekonomian Bidang Koordinasi
Industri dan Perdagangan.
Setelah bertemu Sekda NTB, investor Malaysia langsung melakukan
observasi lapangan dengan mengunjungi pertambangan emas di Sekotong,
Lombok Barat, rumah potong hewan (RPH) di Mandalika dan kawasan wisata
di Lombok Utara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar