Selasa, 21 Februari 2012

Investor Malaysia Berminat Buka Usaha Di NTB

http://www.beritadaerah.com/berita/bali/55688

(Berita Daerah-Bali) Investor Malaysia, MKH Berhad menyatakan, berminat membuka usaha di Provinsi Nusa Tenggara Barat terutama di sektor pariwisata, peternakan, pertambangan dan industri pengolahan makanan.

Direktur MKH Berhard Malaysia, Datuk Alex Chen ketika diterima Sekretaris Daerah (Sekdada) NTB HM Nur di Mataram,  mengatakan, investasi tersebut diarahkan bidang industri pengolahan daging sapi dan priwisata, namun tidak menutup kemungkinan investasi di bidang lainnya.

Ia mengatakan, pihaknya tertarik dengan kekayaan dan keindahan alam di NTB, baik potensi perternakan, pertanian, pertambangan maupun pariwisata.

Kehadiran investor Malaysia tersebut berkaitan dengan program percepat pembangunan di Kawasan Timur Indonesia (KTI) guna pemerataan pembangunan di seluruh Indonesia untuk mencapaian target peningkatan perekonomian nasional sebesar 7,7 persen tahun 2014.

Sekda NTB HM Nur menyambut baik kedatangan investor Malaysia dan pihaknya akan meberikan berbagai kemudahan terutama terkait dengan proses perizinan.

Di sektor peternakan, investor Malaysia itu berencana menanamkan modalnya di bidang usaha industri daging sapi. MKH Berhad juga akan membangun industri pengolahan makanan yang bahan bakunya dari jagung, rumput laut dan biji-bijian.

Sementara di bidang pertambangan, MKH Berhard melirik tambang logam marmer, tembaga, mangaan dan pasir besi. Potensi pertambangan terbesar berada di Pulau Sumbawa mencapai 50 persen, sementara di Pulau Lombok hanya 10 persen.

Di bidang pariwisata, NTB termasuk salah satu provinsi yang ditetapkan sebagai daerah tujuan wisata utama. Di NTB terdapat 15 kawasan wisata, sembilan di antaranya di Pulau Lombok dan enam di Pulau Sumbawa, namun yang telah bekembang adalah kawasan wisata Senggigi di Kabupaten Lombok Barat, Pantai Aan di Lombok Tengah.

Dari 15 kawasan wisata tersebut, NTB menawarkan tujuh kawasan pariwisata yakni Gunung Rinjani, Senggigi, kawasan wisata Tiga Gili (pulau kecil) di Kabupaten Lombok Barat, kawasan wisata di Sumbawa Barat, Lakey di Kabupaten Dompu, potensi wisata di Bima serta Pulau Moyo di Kabupaten Sumbawa.

Sementara di bidang perternakan, NTB dinilai sebagai gudang ternak, terlebih setelah adanya program unggulan "Bumi Sejuta Sapi" (BSS). Dengan adanya program BSS tersebut populasi ternak terus menigkat yang jumlahnya mencapai 600.000 ekor.

Asisten Deputi IV Bidang Menko Perekonomian Urusan Perbaikan Iklim Usaha, Imam Widijanto yang mendampingi investor Malaysia mengatakan, Malaysia menjadi investor pertama yang akan menanamkan investasinya di KTI.

"Telah ada investor Malaysia, MKH Berhad, yang berminat berinvestasi di NTB di bidang usaha tertentu yang menguntungkan untuk dikelola dalam kegiatan industri," katanya.

Imam mengungkapkan, minat MKH Berhad Malaysia berinvestasi di wilayah timur Indonesia diperoleh setelah pemerintah menggelar promosi investasi di Malaysia pada 19-22 November 2011.

Pemerintah berharap, kehadiran investor Malaysia itu dapat mendorong percepatan pembangunan di daerah NTB terutama untuk mendukung program pemerintah dalam mempercepat pembangunan di kawasan timur Indonesia.

Untuk menunjukkan keseriusan, Direktur MKH Berhad Malaysia Datok Alex Chen didampingi empat stafnya bertemu dengan Sekretaris Daerah NTB Muhammad Nur dan empat kepala dinas di Kantor Gubernur NTB. Pertemuan itu difasilitasi oleh Deputi Menko Perekonomian Bidang Koordinasi Industri dan Perdagangan.

Setelah bertemu Sekda NTB, investor Malaysia langsung melakukan observasi lapangan dengan mengunjungi pertambangan emas di Sekotong, Lombok Barat, rumah potong hewan (RPH) di Mandalika dan kawasan wisata di Lombok Utara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar